Dibalik Penjara Suci

 

“Kewajiban Mencari Ilmu”
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)

Tahukah kamu apa itu penjara suci? Mungkin kids jaman now terasa asing dengan istilah tersebut. Masa’ ada penjara yang suci sih? Eitt! jangan salah sangka dulu! Penjara suci bukanlah tempat dikurungnya para penjahat. Terus apa dong kalau gitu? Penjarara suci itu nama lain dari pondok pesantren.

Teman-teman menyebut penjara suci karena memang kehidupan di pondok sangat terkekang dengan adanya  peraturan . Hidup di pondok tak sebebas seperti halnya di rumah, bisa kesana kemari dengan sesuka hati. Maka dari itu, para santri menyebutnya penjara suci yang membatasi akan rutinitas para santriwati, mau nggak mau harus mematuhi peraturan pondok.

Qowaanin atau peraturan pondok

Dalam hidup berjamaah di lingkungan pondok pasti ada peraturan atau biasa kita menyebutnya dengan qowaanin. Dengan adanya peraturan maka rutinitas santri akan berjalan lancar sesuai yang diharapkan oleh para asatidz/guru. Sebagai santri yang teladan pasti mematuhi akan tata tertib pondok karena semua itu dibuat demi kemaslahatan bersama.

Dari sebelum sampai bangun tidur semuanya  sudah ada jadwal yang tertera. Nah, saya disini mau menceritakan sepenggal kisah waktu mondok dulu di daerah Karanganyar Jawa Tengah. Bisa dibilang pondok saya dulu super ketat akan peraturan yang harus ditaati.

Gimana nggak ketat coba, di kamar aja dikasih cctv untuk memantau kegiatan para santri. Semua barang elektronik yang berbentuk apapun sangat dilarang keras masuk kedalam pondok. Bagi santri yang ketauan membawa hp, radio dan sebagainya, maka santri akan terkena hukuman langsung dipulangkan ke rumah untuk menyeleseikan hafalan.

Santri belum boleh kembali ke pondok lagi kalau belum menyeleseikan  hukuman hafalan yang ditentukan oleh ustadz. Berat ringanya suatu hukuman atau biasa santri menyebut dengan ta’zir, tergantung peraturan apa yang dilanggar.

Gundul pacul..

Bahkan kalian tau nggak? Di pondok saya dulu mewajibkan para santrinya cukur rambut alias gundul setiap 3 pekan sekali. Jadi di pondok saya kalau ada santri gundul bukan karena kena hukuman tapi emang itu sudah jadi peraturan. kalau di;iat sekilas santri di pondok saya dulu kayak shoulin semua hehehehe.

Mungkin bagi santri baru akan merasa risih rambutnya digundul, padahal banyak faedah dibalik semua. selain irit shampo, gundul bertujuan agar santri tetap fokus belajar dan tidak sibuk pada penampilan. pokonya asik deh gundul itu, terasa ishes adem seger, coba aja kalau nggak peracaya hehehe.

Karena peraturan yang begitu ketat, tak jarang santri yang nggak krasan akan kabur atau keluar dari pondok. Di pondok saya dulu santri betul – betul digembleng agar fokus belajar . Bahkan majalah, koran atau buku yang tidak ada kaitan dengan pelajaran haram dibawa kepondok.

Bisa dibilang saya dan para santri lainya sangat gaptek akan beita – berita diluaran sana. Ya emang karena di pondok saya akses media dilarang masuk.

Apa sih santri itu?

Dari tadi saya bilang santri mulu, jangan – jangan nggak tau apa itu santri?. Kata santri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti (1) orang yg mendalami agama Islam; (2) orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh (orang yg saleh); (3)Orang yang mendalami pengajiannya dalam agama islam dengan berguru ketempat yang jauh seperti pesantren dan lain sebagainya.

Bisa diartikan santri itu thoolib ( pencari ilmu ) sama dengan halnya siswa atau murid. Cuman santri itu condong kepada para pencari ilmu yang menetap disebuah pesantren. Katanya sih nggak nyantri nggak gaul, makanya ayok nyantri memperdalam ilmu agama yang akan menyelamatkan kita semua  di dunia dan akhirot.

Belajar mandiri

Mandiri mandi sendiri hehehe..Awal pertama saya nyantri dulu emang agak keberatan karena mau nggak mau harus mandiri. Mulai dari cuci pakaian, menyetlika baju, makan dan sebagainya dilakukan dengan sendiri, yang sebelumya di rumah saya serahkan semua pada ibu.

mengingat masa pertama di pondok jadi tertawa geli sendiri. Saya ingat betul ketika waktu mencuci pakaian, pada waktu itu antara air dan sabun deterjen tidak sesuai takaran. Maka jadinya air deterjen tidak berbuih banyak dan asal nyuci aja, hehehe.

Alhamdulillah sedih keluh kesah bahagia saya lalui dengan sabar dan lapang dada. Banyaknya permasalahan menjadikan saya tumbuh lebih dewasa mandiri dan tidak mengharapkan orang lain. Karena saya juga harus sadar masalah itu dihadapi bukan dihindari.

Masa orientasi

Nama pondok saya pondok pesantren Al islam. Sebelum dinyatakan menjadi santri pondok Al islam, para calon santri harus memenuhi syarat masuk pondok. Yaitu menjalani masa orientasi selama satu bulan.

Ada beberapa seleksi yang harus dilalaui seperti tes hafalan, tes beberapa pelajaran dan akhlak. Syarat masuk pondok saya dulu santri harus menyetorkan hafalan dua juz dan empat puluh hadist arbain.

Alhamdulillah ketika saatnya tiba waktu pengumuman, saya dinyatakan diterima menjadi santri Al islam. Senang bahagia tak bisa dilontarkan dengan kata – kata hehehe. Ini semua berkat rahmat dari sang Illahi.

Kegiatan di pondok

Rutinitas di pondok saya bisa dibilang sangat padat merayap. saya mulai singkat dari bangun tidur, para santri wajib bangun pada jam empat pagi. Jam empat itu batas terakhir dan santri wajib duduk di masjid minimal setengah jam sebelum adzan subuh.

Setelah subuh santri diwajibkan dzikir bersama disertai dengan murojaah beberapa surat yang sudah dihafal. Tepat pukul tujuh pagi  kegiatan belajar dimulai dan akan berakhir pada jam lima sore.

Ada kegiatan rutin setiap hari maupun perpekan seperti qiroatul kutuub, riyadhoh dan muhadhoroh. Pokoknya banyak banget kegiatan di pondok, maaf saya nggak bisa menceritakanya secara detail hehe.

Qiroatul Kutuub

Ini mungkin yang menjadi ciri khas dari pondok pesantren yaitu membaca kitab gundul. Dulu pertama kali saya membaca kitab gundul atau kitab

kuning di kepala terasa sangat pusing. Gimana tidak pusing coba, tulisan arab yang tidak ada harokat disuruh membaca dan memfahaminya.

Seiring berjalanya waktu dan ada pembekalan ilmu nahwu shorof membacanya terasa mudah. Dua tahun setengah

sudah masa nyantri saya berlalu, maka jangan tanya sekarang masih bisa atau tidak hehehe.

Saya beserta para santri biasa membaca kitab tiap pagi hari kecuali hari jumat. melangkah kaki bersama -sama menuju maktabah/ perpustakaan sudah menjadi rutinitas. Pintu maktabah tidak akan dibuka kalau masih ada santri yang tertinggal.

Riyadhoh

 

 

 

Ini nih yang saya tunggu – tunggu yaitu olah raga. Olahraga di pondok saya dilaksanakan pada malam jum’at ( kungfu ) dan jum’at pagi ( sepak bola ). Saya pribadi lebih suka olah raga kungfu dari pada sepak bola.

Kungfu di pondok saya merupakan kewajiban setiap santri karena ini sebagai i’dad dijalan Allah. Mempersiapkan diri untuk membela negara, ulama’ dan agama. Sedangkan sepak bola santri diberi pilihan boleh tidak ikut ke lapangan.

Saya sendiri juga bingung kenapa diri ini nggak suka sepak bola, mungkin bawaan lahir hehehe. Bahkan bisa dihitung berapa kali kaki ini menginjak tanah lapangan.

Muhadhoroh

Kegiatan muhadhoroh sebagai sarana latihan public speaking. Muhadhoroh yaitu latihan berpidato didepan para santri. Di pondok saya muhadhoroh wajib berbahasa arab.

Ketika tiba giliran pertama kali saya berpidato badan ini terasa keringet dingin grogi malu bercampur aduk jadi satu. Alhasil saya nampak gugup dan takut hehehe maklum masih pemula. Pertama kali pidato saya masih membaca dengan teks karena pada waktu itu belom bisa berbahasa arab.

Selalu indah saat bersama, bersama merasakan kesenangan, bersama merasakan kesusaha, bersama dalam perjuangan.
Mari bersama memperpanjang senyum mereka, senyum bahagia menikmati indahnya ilmu.

 

Mungkin cukup sekian dulu yah.. pokoknya jadi santri itu ada kelebihan tersendiri. Katanya sih nggak nyantri nggak keren hehehe. Semoga pengalaman saya ini bisa bermanfaat.

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: