Cara Mandi Wajib-Merupakan salah satu syarat untuk melaksanakan sholat wajib maupun sunnah adalah thoharoh. Yaitu suci anggota badan dari hadast kecil maupun besar. Maka sangat perlu dipelajari lagi bagaimana cara mandi wajib yang benar.
Seseorang yang mengalami hadast besar maka wajib baginya untuk mandi wajib terlebih dahulu. Tidak akan diterima sholat seorang hamba jika sholat dalam keadaan belum bersuci dari hadast besar.
Di artikel kali ini saya akan membahas sedikit persoalan tentang hadast besar dan bagaimana cara mensucikanya. Di zaman now sangat memprihatikan jika sudah baligh tapi belum tahu cara mandi wajib yang benar.
Mandi wajib juga sering disebut dengan mandi janabah. Yaitu mandi yang dengan mengguyurkan air keseluruh tubuh.
Contents
Pengertian Mandi Wajib Atau Mandi Besar
Sebelum saya membahas cara mandi wajib sesuai sunnah Rosullullah shallallahu a’laihi wasallam alangkah baiknya tahu dulu apa itu mandi wajib.
Al-ghusl berasal dari bahasa arab yang berarti mandi. Ghuslul janaabah berarti mandi besar atau sering dikenal dengan mandi wajib.
Mandi wajib dalam istilah bermakna mengalirkan air dan membasuh dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan tata cara yang sudah ditentukan oleh nabi.
Mandi wajib merupakan cara menghilangkan hadast besar sehingga setelah mandi, tubuh dalam keadaan suci lagi.
Dan perlu diketahui mandi wajib ini hanya dibebankan kepada orang yang sudah baligh dan karena beberapa sebab yang mengharuskan untuk mandi besar.
Penyebab Mandi Wajib
Ada beberapa keadaaan yang menyebabkan seseorang itu harus mandi wajib dan tahu bagaimana cara mandi wajib yang benar.
Adapun penyebab-penyebabnya sebagai berikut :
1.Keluar air sperma atau mani
Air mani atau sperma adalah air yang keluar dari qubul seorang laki atau permpuan yang sudah baligh.
Air mani mempunyai ciri khusus dan khas, sehingga mudah diketahui.
Ciri- ciri air mani setidaknya ada enam dan perlu anda ketahui :
- Keluar dengan disertai rasa nikmat karena pengaruh dari syahwat
- Mempunyai aroma dan bau yang khas. Apabila masih basah maka baunya seperti adonan roti, namun ketika sudah kering aromanya seperti putih telur.
- Air mani keluar dengan tersendat-sendat dan terasa nikmat
- Air mani mempunyai warna putih kekuning-kuningan
- Air mani berbentuk kental menggumpal dan lengket
Ketika ada cairan yang keluar dari qubul atau farji dan mengandung salah satu dari tanda-tanda tersebut maka anda harus mandi wajib. Meskipun keluar mani keluar tanpa adanya syahwat tetap diwajibkan untuk membersihkan dari hadst besar.
Hukum air mani sendiri adalah suci alias tidak najis. Berbeda dengan air wadhi dan madhi yang keduanya bersifat najis dan cara mensucikanya cukup dengan wudhu.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra. Ia berkata, Rosulullah shallallahu a’laihi wasallam bersabda : “
Air itu karena air (maksudnya : wajibnya mandi janabah itu karena keluarnya air mani)” HR. Imam Muslim
Dari hadist diatas sangat jelas menunjukkan bahwa keluarnya air mani mewajibkan mandi secara mutlak.
Sehingga dapat difahami keluar dalam keadaan sengaja atau tidak, disertai dengan syahwat atau tidak, tetap wajib mandi.
2.Karena hubungan intim atau jima’
Kebanyakan Jumhur Ulama’ berpendapat ketika sepasang suami istri berhubungan intim maka wajib untuk mandi.
Baik itu keluar air mani tau tidak tetap saja wajib untuk mandi janabah.
Hal ini seperti yang disabdakan Rosulullah shallallahu a’laihi wasallam :
“Apabila ada seseorang yang duduk diantara empat anggota tubuh perempuan, yaitu antara dua tangan dan dua kakinya kemudian dia menyetubuhinya maka sungguh wajib baginya untuk mandi janabah walaupun tidak mengeluarkan air mani” HR. Imam Muslim
3.Karena Meninggalnya Seseorang
Setiap yang hidup pasti akan tiba saatnya untuk meninggalkan dunia.
Cepat atau lambat tidak ada satu pun yang mengetahui kapan dan dimana ajal menjemput.
Orang yang meninggal dunia maka waib untuk dimandikan. Seperti sabda Rosulullah shallallahu a’laihi wasallam :
“Mandikanlah dia (jenazah) dengan air yang dicampur dengan daun bidara sebanyak tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jka kalian menganggapnya perlu. Dan jadikanlah yang terkahir dengan campuran kapur barus (sebagai wangi-wangian)” HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim
4.Karena Telah Seleseinya Masa Haid
Haid atau mentruasi adalah keluarnya darah dari kemaluan perempuan dalam keadaan sehat.
Semua perempuan yang sudah baligh pasti akan mengalami haid setiap bulanya.
Adapun jumlah hari atau jadwal keluar darah haid setiap wanita itu berbeda-beda.
Dalil mengenai pembahasan ini yaitu diriwayat oleh Aisyah Ra. Bahwa Nabi Shallallahu a’laihi wasallam bersabda kepada Fathimah binti Abi Hubaysi :
“Apabila kamu datang haidh maka tinggalkanlah sholat. Dan apabila darah sudah berhenti maka hendaklah kamu mandi dan menunaikan sholat” HR. Imam Bukhori dan ImamMuslim
5.Ketika Seseorang Masuk Agama Islam
Seseorang yang kufur atau musyrik (menyekutukan Allah SWT) maka dia dalam keadaan najis.
Tatkala sesorang memeluk agama islam maka wajib baginya untuk mandi wajib terlebih dahulu.
6.Berhentinya Darah Nifas
Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita setelah melahirkan.
Umumnya darah nifas keluar selama 40 hari, dan setelah darah berhenti maka mengharuskan dia untuk mandi wajib.
Macam-macam Mandi (Mandi Wajib dan Sunnah)
Merupakan salah satu syarat beribadah adalah suci anggota badan dari hadst kecil maupun besar.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang berhadast besar dan wajib untuk mandi besar.
Seperti yang sudah saya jelaskan di beberapa point diatas mengenai orang yang berkewjiban untuk mandi besar.
Mandi wajib atau Mandi Besar
Sudah jelas dan para ulama’ sudah sepakat bahwa orang yang berhadast besar seperti : keluarnya air mani, jima’ atau berhubungan suami istri, dan sebagainya hukumnya wajib mandi.
Mandi Sunnah
Sesuai namanya yaitu mandi sunnah, maka barang siapa yang melakukan mendapat pahala dan jika tidak dilakukan tak berdosa.
Adapun mandi sunnah yang dianjurkan oleh Rosulullah shallallahu a’laihi wasallam sebagai berikut :
1.Mandi ketika sebelum melakukan sholat jumat
Hari jum’at adalah hari raya ummat islam setiap pekanya.
Banyak sunnah-sunnah Rosulullah shallallahu a’laihi wasallam di hari tersebut.
Dari Umar Rhodiyallahu a’nhu dia berkata, Rosulullah shallallahu a’laihi wasallam bersabda :
“Jika salah satu dari kalian akan mendatangi sholat jum’at maka hendaklah mandi (mandi besar) terlebih dahulu”. HR. Imam Muslim
2.Mandi Sebelum Sholat Dua Hari Raya
Maksud dari dua hari raya adalah hari raya idul fitri dan idul adha.
Ini juga merupakan salah satu sunnah di hari raya, yaitu mandi besar terlebih dahulu.
Dari Faqih bin Sa’id :
“Sesungguhnya nabi Muhammada shallallahu a’laihi wasallam mandi (mandi besar) di hari juma’t, hari arofah, hari raya ied dan hari raya haji”. HR. Abdullah bin Ahmad
3.Mandi Setelah Memandikan Jenazah
Mandi sehabis memandikan jenazah juga merupakan suunah.
Rosulullah shallallahu a’laihi wasallam bersabda : “Barang siapa yang memandikan jenazah maka hendaklah dia mandi dan barang siapa yang membawa jenazah maka hendaklah dia berwurdhu”. HR. Imam Tirmidzi dan dikatakan hadist ini hasan
4.Mandi Sebelum Melaksanakan Ihram Haji Maupun Umroh
Haji ke Baitullah merupakan rukun islam yang ke lima.
Hanya orang-orang yang Allah berikan kelibahan saja yang mampu pergi ke Tanah Haram.
Sebelum melaksanakan ibadah ihram disunnahkan untuk mandi terlebih dahulu.
Dari Zaid bin Tsabit , “Sesungguhnya Rosulullah shallallahu a’laihi wasallam membuka pakaian beliau tatkala hendak ihram dan beliau pun mandi”. HR. Imam Tirmidzi
5.Mandi Ketika Hendak Wukuf di Arafah
6.Mandi Ketika Hendak Thowaf
7.Mandi Ketika Melahirkan Seorang Anak
8.Mandi Ketika Sembuh Dari Penyakit Gila
Dan masih banyak lagi mandi-mandi yang disunnahkan oleh Rosulullah shallallahu a’laihi wasallam kepada ummatnya.
Hal-hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Oleh Wanita Tatkala Haid dan Nifas
Ada beberapa amalan tatkala wanita sedang dalam masa haidh atau nifas maka tidak boleh melakukanya.
Diantaranya adalah sebagai berikut :
1.Menunaikan Sholat
Wanita ketika dalam masa haidh maka gugurlah kewajibanya untuk menunaikan sholat dan tanpa ada qodho’.
Baik itu sholat wajib maupun sholat sunnah.
2.Melakukan Hubungan Suami Istri
Rosulullah shallallahu a’laihi wasallam melarang keras bagi wanita yang sedang haidh agar tidak hubungan intim kecuali setelah berhentinya darah haidh.
3.Bepuasa
Wanita sedang haidh atau nifas tidak boleh berpuasa sunnah maupun wajib.
Ketika romadhon tiba dan masa haidh belum berhenti maka wanita diberi keringangan untuk tidak berpuasa.
Namun perlu diketahui bahwa puasa wajib tersebut harus diganti di lain hari setelah bulan romadhon .
4.Membawa dan menyentuh mushaf al-qur’an
Kalau sekedar muroja’ah atau mengulang hafalan tanpa menyentuh al-qur’an maka masih diperbolehkan.
Niat Mandi Wajib
Niat merupakan penentu dari semua amalan ibadah yang dilakukan. Baik atau buruknya amalan tergantung niatnya masing-masing.
Niat itu tempatnya didalam hati, maka dalam berniat tidak perlu untuk dilafadzkan.
Namun para ulama’ ada yang berbeda pendapat, Apakah perlu dilafadzkan atau tidak?.
Bagi yang berpendapat niat itu perlu dilafadzkan, berikut contoh niat sebelum mandi wajib :
1. Niat Mandi Wajib Secara Umum
“Nawaitul ghusla liraf’il hadastil akbar fardhon lillaahi ta’ala”
Artinya : “Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadst besar karena Allah Ta’ala semata”.
2.Niat Mandi Wajib Karena Haidh
“Nawaitul ghusla liraf’il hadastil akbar minal haidh fardhon lillaahi ta’ala”
Artinya : “Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadst besar karena haidh fardhu Allah Ta’ala semata”.
3.Niat Mandi Wajib Karena Nifas
“Nawaitul ghusla liraf’il hadastil akbar minal nifasi fardhon lillaahi ta’ala”
Artinya : “Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadst besar karena nifas fardhu Allah Ta’ala semata”.
4.Niat Mandi Wajib Karena Hubungan Suami Istri Atau Mimpi Basah
“Nawaitul ghusla liraf’il hadastil akbar ‘anjamiil badanii lilkhuruuji maniyyi minal inaabati fardhon lillaahi ta’ala”
Artinya : “Aku berniat mandi wajib untuk menghilangkan hadast besar dari seluruh tubuhku karena air mani dari jinabah Allah Ta’ala semata.
Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah
Dalam mandi wajib harus dipastikan semua anggota tubuh tersiram oleh air. Maka dari itu dalam mandi wajib tidak sekedar menyiram saja, tetapi dibantu dengan menyelainya.
Langkah-langkah cara mandi wajib sebagai berikut ;
- Niat lillahi ta’ala
- Membersihkan kedua telapak tangan
- Mencuci kemaluan
- Berwudhu seperti biasanya
- Membasusuh rambut dengan menyelai pangkal kepala
- Menyiram, meratakan air dan membersihkan semua seluruh badan
Demikian tata cara mandi wajib yang bisa saya tulis diartikel ini. Semoga bermanfaat untuk semuanya, jangan lupa koreksi dan saranya bangkitmimpi.com
Wallahu a’lam bishowab
Tinggalkan Balasan