Setiap pulau dan daerah mempunyai rumah adat yang berbeda-beda dengan filosofi dan keunikannya masing-masing. Seperti di pulau Jawa, provinsi Jawa Tengah yang memiliki Rumah Joglo. Sebagai rumah adat Jawa Tengah, Joglo merupakan salah satu warisan budaya nenek moyang yang masih ada hingga saat ini.
Jika Anda berkunjung ke daerah Jawa Tengah, Anda bisa menemukan beberapa Rumah Joglo yang masih berdiri megah disana. Walaupun sudah mendapatkan pengaruh arsitektur rumah dengan desain modern, masyarakat tetap melestarikan kebudayaan daerah.
Meskipun sudah sering melihat rumah tradisional tersebut, tahukah Anda tentang filosofi rumah adat Jawa (Joglo)?
Setiap sisi banguanan rumah ini memiliki makna dan keunikan tersendiri. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan di bawah ini!
Contents
Sejarah Rumah Joglo
Setiap rumah adat di Indonesia, tentu memiliki sejarahnya, begitu pula dengan rumah Joglo. Kata “Joglo” sebenarnya diambil dari da kata yaitu “Tajug” artinya Tajug yaitu bangunan dengan atap seperti piramid dan “Loro” artinya dua. Dilihat dari asal katanya berarti “Dua Tajug”. Dari dua kata tersebut kemudian digabungkan menjadi satu dan membentuk istilah baru yaitu “Joglo”.
Pemilihan atap rumah yang menyerupai piramid atau Tajug ini ternyata memiliki makna tersirat. Bentuk Tajug menyerupai gunung melambangkan sebagai tempat yang sakral oleh masyarakat. Gunung dianggap sebagai tempat tinggal leluhur dan para dewa. Tidak heran jika masyarakat terdahulu sering memberikan persembahan di sekitar gunung. Begitu pula dengan rumah Joglo yang dianggap sebagai rumah yang sakral.
Salah satu bentuk kesakralan dari rumah Joglo adalah tiang rumah yang disusun dengan 4 tiang. Masyarakat Jawa menyebutnya dengan istilah Soko Guru. Empat iang yang berada di atap rumah Joglo ini mempunyai filosofi tersendiri, yaitu menggambarkan kekuatan dari 4 arah mata angin.
Masyarakat Jawa percaya jika kita berlindung di dalam rumah tiang soko guru, maka akan terhindar dari berbagai bahaya dan bencana. Tak hanya itu saja, pemasangan empat tiang tersebut juga dimaksudkan sebagai ucapan terima kasih dan pujian kepada Sang Guru.
Keunikan Rumah Joglo dan Filosofi Maknanya
Selain sakral, rumah Joglo juga memiliki desain arsitektur yang unik. Tak hanya unik, setiap bangunan dan arsitekturnya memiliki filosofi atau makna tersendiri.Berikut beberapa keunikan yang terdapat pada rumah Joglo.
-
Arsitektur Bangunan Unik
Arsitektur rumah Joglo dirancang oleh arsitek zaman dahulu yang belum menggunakan teknologi. Walupun demikian, arsitek bangunan ini tetap menarik dan memiliki nilai seni yang tinggi. Rumah Joglo dibangun mengunakan kayu berkualitas, umumnya memakai kayu jati dengan susunan yang proporsional. Tak heran jika setiap sudut bangunan memiliki perbandingan yang pas. Kayu jati memiliki karakteristik yang awet sehingga mampu bertahap lama dan tidak mudah rusak.
-
Atap Terbuat dari Genting Tanah
Rumah Joglo memiliki atap yang terbuah dari genting tanah. Namun, sebelum berupa genting, pada masa lampau rumah adat Joglo ini dibuat dengan atap berupa alang-alang yang dianyam maupun ijuk. Masyarakat dulu mengambil bahan baku rumah dari alam seperti rumput alang-alang atau ijuk untuk membuat atap.
-
Memiliki Pagar Khas “Pager Mangkok”
Keunikan lain dari rumah Joglo adalah adanya pagar yang dikenal dengan istilah “Pager Mangkok”. Jika secara umum masyarakat membuat pagar tdengan menggunakan bilahan bambu atau kayu dan dipasang mengelilingi rumah. Berbeda dengan pagar yang ada di Rumah Joglo. Pagar Mangkok dibuat dari tanaman perdu dengan ketinggian tidak boleh lebih dari 1 meter. Hal tersebut memiliki maksud agar masyarakat saling membaur tanpa batas.
-
Pintu Utama Terdapat di Bagian Rumah
Ciri khas lainnya yaitu rumah Joglo memiliki pintu utama yang berada di tengah-tengah. Konsep ini hingga sekarang masih banyak dipakai masyarakat dalam membangun rumah biasa. Posisi pintu yang berada di bagian tengah tersebut sejajar dengan ruangan di bagian belakang. Sehingga ketika ada tamu yang berkunjung, maka ruang di belakang akan terlihat langsung oleh tamu.
Hal tersebut ternyata memiliki makna tersendiri yaitu menandakan bahwa masyarakat Jawa mempunyai sikap keterbukaan. Masyarakat Jawa menerima tamu dengan ramah dan terbuka, bahka menyuruh tamu mengganggap sebagai rumahnya sendiri.
-
Memiliki Teras dengan 4 Tiang
Bangunan rumah Joglo dilengkap dengan teras yang cukup luas. Teras ini disangga dengan 4 tiang dengan bentuk teras persegi panjang. Teras yang dibangun luas ini ternyata melambangkan kekeluargaan masyarakat Jawa. Dimana teras digunakan sebagai tempat berkumpul banyak orang untuk bersantai.
Sebelum menganal peralatan elektronik seperti TV, masyarakat saling berkumpul degan keluarga maupun tetangga di sekitar rumah dan saling bercengkrama. Aktivitas tersebut biasanya dilakukan di teras rumah. Teras rumah Joglo juga menyiratkan makna kepada masyarakat untuk terbuka menerima tamu dan mau bersosialisasi dengan baik untuk menjalin persaudaraan.
-
Memiliki Banyak Jendela
Rumah Joglo juga identik dengan jumlah jendela yang cukup banyak dan berukuran besar. Tahukah Anda, desain jendela pada rumah tersebut merupakan desain arsitektur warisan Belanja, yang kemudian dikembangkan oleh arsitek Jawa. Secara keseluruhan, rumah Joglo bisa memiliki jumlah jendela hingga puluhan, mulai dari baian depan, kanan, kiri, hingga belakang. Ukuran jendela rumah Joglo juga cukup besar sehingga memudahkan sirkulasi udara.
Baca : Simpang Lima Semarang Jawa Tengah
Bagian-Bagian dalam Rumah Adat Jawa Joglo
Rumah Adat daerah Jawa ini terbagi dalam beberapa ruangan yang memiliki fungsi berbeda-beda, diantaranya sebagai berikut:
- Pendapa atau Pendopo
Bagian paling depan dari rumah Joglo disebut sebagai pendapa. Bagian ini merupakan ruangan yang paling luas tanpa adanya sekat atau pembatas. Pendapa digunakan sebagai tempat melakukan pertemuan seperti penyambutan tamu dan acara besar adat maupun keluarga.
- Pringgitan
Setelah pendapa akan ada ruang penghubung anatra Pendapa dengan Omah yang disebut sebagai Pringgitan. Ruangan ini biasanya digunakan sebagai tempat “ringgit” atau wayang yaitu tempat bermain wayang.
- Omah
Di bagian selanjutnya, ada ruangan utama yang disebut sebagai Omah. Ruangan ini sebagai ruangan utama dari rumah Joglo yang memiliki lantai lebih tinggi.
- Dalem
Dalem adalah ruangan tertutup bagi pemilik rumah. Fungsinya sebagai ruangan bagi keluarga, sehingga tamu tidak diperkenankan memasuki ruangan ini tanpa izin pemilik rumah.
- Senthong
Ruangan ini merupakan bagian belakang dari rumah adat Jawa Tengah yang dibagi ke dalam 3 ruangan lagi. 1 Ruangan disebelah barat digunakan menyimpan hasil panen, 1 ruangan di tengah untuk kamar tidur, dan 1 ruangan di Timur untuk menyimpan peralatan pertanian. Lebih lengkap dan jelasnya seputar desain, anda juga bisa cek website https://avantela.com/home/kitchen/kitchen-backsplash/cheap-kitchen-backsplash-ideas/ .
Contoh Denah Rumah Adat Joglo Jawa
Dalam denah dan bagian dalam rumah adat jawa yang sangat banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia ini telah menggambarkan bagaimana cara hidup masyarakat jawa pada umumnya, terutama untuk para pendahulu.
Mereka hidup sederhana dengan mementingkan keperluan keluarga dan umum. Dalam penyekatannya juga didasarkan ukuran tepat agar terlihat seni yang mendalam.
Tak lupa pula para arsitek rumah jawa menggunakan sistem bangun rumah segar akan udara. Jadi intinya dibangun dengan sistem modern dalam pertukaran udara dalam rumah. Terbukti jendela dan pintu dipasang di bagian tertentu.
Itulah bagian-bagian dari rumah Joglo, rumah adat Jawa Tengah yang masih dilestarikan masyarakat hingga saat ini. Semoga bisa mengedukasi Anda dalam mempelajari rumah adat yang ada di Indonesia.
Untuk bisa belajar lebih banyak Anda bisa baca di website rujukan https://damainesia.com/. Di dalamnya juga berisi desain rumah minimalis modern maupun klasik yang bisa Anda gunakan sebagai rujukan belajar.
Tinggalkan Balasan