Rukun Iman-Menjadi orang beriman itu harus mengimani semua rukun iman yang ada dalam agama islam. Yaitu dengan mengimani dan meyakini sepenuh hati tanpa ada keraguan sedikit pun. Keimanan kita pada Allah sebagai tuhan harus dicamkan dalam hati dan tidak boleh goyah sedikit pun dengan tipuan materi dunia.
Iman dalam agam islam sendiri adalah meyakini dalam hati, melafadzkan dalal lisan dan mengamalkan dalam perbuatan. Iman itu terkadang bisa naik dan turun.
Tatkala ada seorang hamba yang melanggar kemaksiatan maka dipastikan pada waktu itu imannya sedang turun. Maka dari itu sangat penting sekali kita berdo’a agar Allah Ta’ala selalu menjaga hati dan perbuatan kita.
Contents
- 1 Pengertian Rukun Iman
- 2 Dalil Wajibnya Mengimani Rukun Iman
- 3 Ibroh Atau Pelajaran Yang Bisa Diambil Dari Hadist Tersebut
- 4 Berapa Rukun Iman Yang Wajib Diimani
- 5 Iman Kepada Allah
- 6 Iman Kapada Para Malaikat
- 7 Iman Kepada Kitab-kitab Allah
- 8 Iman Kepada Para Rosul Allah
- 9 Iman Kepada Hari Akhir
- 10 Iman Kepada Qodho dan Qodar
Pengertian Rukun Iman
Sebelum membahas jauh tentang rukun iman, mari kita pelajari dulu apa itu rukun iman?.
Kita bahas satu persatu terlebih dahulu, dimulai dari rukun.
Rukun berasal dari kata asli bahasa arab yaitu “ruknun”. Yang mempunyai artian sebagai pilar.
Sedangkan iman juga berasal dari kata asli bahasa arab. Yaitu “aamana” yang mempunyai artian keyakinan atau kepercayaan.
Adapun menurut istilah rukun iman itu bermakna pilar atau pondasi keyakinan atau kepercayaan. Sebagai orang muslim maka wajib meyakini dan mengimani rukun iman dalam ajaran islam.
Dan ini pun sangat menyangkut dalam soal akidah seorang muslim sejati. Harus mengakui akan keesaan Allah dan kerosulan nabi Muhammada Shallalah A’laihi wa Sallam.
Begitu pula wajb mengakui dan meyakini rukun iman lainya yang akan dibahas dibawah nanti.
Dalil Wajibnya Mengimani Rukun Iman
Rukun iman sudah menjadi kewajiban semua orang yang mengakui Allah sebagai Robbul A’lamiin.
Apakah anda tahu mana dalil akan wajibnya mengimani rukun iman?
Disebutkan dalam sebuah hadist yang panjang dalam kitab Arba’in An-nawawiyyah, karangan Imam An-nawawi. Yaitu dalam hadist urutan yang kedua diriwayatkan oleh sahabat Umar bin Khattab Rhodiyallahu anhu.
Hadist nomer urut kke 2
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ .
[رواه مسلم]
Artinya :
Dari sahabat Umar Rhodiyallahu a’nhu dia berkata : Ketika kami (para sahabat) sedang duduk-duduk bersama Rosulullah Shallallahu A’laihi wa Sallam pada suatu hari tiba-tiba datanglah seseorang (asing) yagnmengenakan pakaian sangat putih hitam pekat rambutnya. Tidak sama sekali terlihat olehnya bekas perjalanan jauh. Dan tidak ada salah satu pun dari kami (sahabat) mengenali orang tersebut. Sampai-sampai dia (orang asing) duduk dihadapan nabi Shallallahu A’laihi wa Sallam kemudian menempelkan kedua lututnya ke kedua lutut nabi dan meletakkan kedua telapak tanganya ke kedua paha nabi. Dan dia (orang asing) itu pun bertanya : “Wahai Muhammad beritahuilah aku tentang agama (rukun) islam”. Maka Rosulullah Shallallahu A’laihi wa Sallam menjawab : “Agama islam itu adalah bahwasanya kamu bersaksi tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi nabi Muhammad adalah sebagai utusan Allah, dan menegakkan sholat, membayar zakat, berpuasa di bulan romadhon dan kamu pergi haji ke baitullah jika mampu”. Kemudiaan orang tersebut berkata : “Kamu betul”. Kami semua heran dia bertanya lalu membenarkan pertanyaanya sendiri. Lalu dia bertanya lagi : “Beritahuilah aku tentang rukun iman”! Nabi pun menjawab : “Bahwasanya kamu mengimani (meyakini ) akan keesan Allah dan beriman kepada malaikat Allah, dan para rosul-Nya dan kitab-kitabnya dan iman pada hari akhir dan beriman terhadap qodho dan qodar”. Kemudiaan dia berkata : “kamu betul”. Dia bertanya lagi : “Beritahuilah aku apa itu IHSAN”. Nabi menjawab : “Bahwasanya kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, jika kamu tidak bisa merasakanya melihatnya maka sesungguhnya Dia melihat kamu”. Dia bertanya lagi : “Beritahulah aku kapan terjadinya hari kiamat” nabi menjawab : “Tidaklah orang yang ditanya lebih mengetahui dari pada orang yang bertanya”. Dia bertanya lagi : “Beritahuilah kepadaku apa tanda-tanda hari kiamat?”. Nabi pun menjawab : “Bahwasanya akan ada seorang hamba yang melahirkan tuanya, dan kamu akan melihat orang yang telanjang kaki dan dada, miskin dan pengembala kambing, kemudian tiba-tiba mereka itu saling berlomba-lomba meninggikan bangunan”. Kemudian orang asing tersebut berlalu dan aku terdiam sejenak. Kemudian Rosulullah Shallallahu A’laihi wa Sallam bertanya : “Wahai Umar tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi”. Aku (Umar) pun menjawab : “Allah dan Rosul-NYa lebih mengetahui”. Beliau pun bersabda “Sesungguhnya dia itu adalah malaikat Jibril yang datang pada kalian bermaksud untuk mengajarkan agama kalian”. Riwayat Imam Muslim
Ibroh Atau Pelajaran Yang Bisa Diambil Dari Hadist Tersebut
Dari hadist panjang terebut banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Diantaranya sebagai berikut :
- Sangat dianjurkan sebelum kita belajar memperhatikan penampilan, pakaian dan kebersihan.
- Disunnahkanya ketika mencari ilmu mendekat dengan sang guru.
- Ketika kita ditanya tentang sesuatu yang belum kita tahu maka jangan malu dengan menjawab “saya belum tahu”.
- Dianjurkanya menjawab dengan “wallahu a’lam” ketika kita ditanya oleh seseorang dan belum tahu ilmunya.
- Perbaiki adab dulu baru mencari ilmu.
Berapa Rukun Iman Yang Wajib Diimani
Rukun iman merupakan suatu yang harus diyakini oleh orang yang beragama islam.
Taukah anda berapa rukun iman dalam agama islam ini?
Sudah disebutkan jelas dalam hadist ke 2 dari kitab Arba’in An-nawawiyyah bahwa rukun iman ada enam. Tidak boleh ada satu pun rukun iman yang tidak kita imani.
Misalnya saja cuman iman kepada Allah, malaikat, para rosul, kitab-kitab, namun tidak mau meyakini taqdir, maka dia belum dikatakan iman pada rukun iman.
Menjadi seorang muslim harus mengimani ke enam rukun semuanya tanpa pengecualian.
Adapun ke enam rukun iman yang wajib kita yakini adalah sebagai berikut :
- Iman kepada Allah
- Iman kepada para malaikat
- Iman kepada para rosul
- Iman kepada kitab-kitab Allah
- Iman kepada qodho dan qodar
- Iman kepada adanya hari akhir
Baca juga 5 rukun imam yang wajib kamu ketahui
Iman Kepada Allah
Merupakan rukun iman yang pertama adalah iman kepada Allah Ta’ala. Meyakini bahwa hanya Dia lah satu-satunya sesembahan yang berhak disembah. Adapun sesembahan selain Allah Ta’ala adalah batil sesat menyesatkan.
Berhala, pohon besar atau sesuatu yang disembahkan itu tidak dapat memberikan manfaat atau mengabulkan doa mereka. Bahkan yang ada adalah mendatangkan malapetaka di dunia maupun akhirot nanti.
Allah Ta’ala adalah sesembahan yang esa, tidak ada duanya. Tidak pantas sekali jka Allah Ta’ala disetarakan dengan berhala atau sesembahan yang lain. Karena Allah itu Kholiq sedangkan semua yang ada di alam semesta ini adalah makhluk.
Didalam qur’an surat Al-ikhlas sudah jelas menegaskan bahwa Allah adalah Esa dan tak ada yang bisa membandingi Sedikit pun.
Artian dari surat Al-ikhlas :
Katakanlah (Muhammad) Dia lah Allah yang Maha Esa
Allah itu tempat bergantung semua perkara
Dia (Allah) tidak beranak dan tidak diberanakan.
Dan tidak ada bagi_Nya (ALlah) sekutu sedikit pun (yang bisa menyetarakan atau menandingi)
Keyakinan atau keimanan kita terhadap Allah satu-satunya Dzat yang berhak disembah adalah bentuk dari ketauhidan. Perlu diketahui juga bahwa tauhid sendiri dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut :
Iman Rububiyyah
Tauhid rububiyyah yaitu kita wajib mengimani bahwa hanya Allah yang mengatur semua kehidupan di alam semesta ini.
Mulai dari yang mengatur pergantian siang malam, perputaran bumi dan bulan pada porosnya atau yang mengatur rezeqi. Jadi tidak usah takut mati kelaparan karena hakikatnya Allah sudah mengatur semua kehidupan makhluk-makhluknya.
Iman Uluhiyyah
Tauhid uluhiyyah ini menyangkut akan keyakinan bahwa hanya Allah lah satu-satunya tuhan yang berhak disembah. Kita sholat, zakat, puasa atau amalan ibadah lainya harus diniatkan hanya untuk Allah Ta’ala semata.
Ketauhuilah bahwa segala bentuk peribadatan yang dinisbatkan kepada selain Allah adalah batil. Dan hanya mendatangkan kemurkaan Allah di dunia mauoun di akhirat.
Iman Asma dan Sifat Allah
Selain wajib mengimani tauhid uluhiyyah dan rububiyyah, kita wajib meyakini juga akan sifat-sifat Allah. Allah Robbunaa itu Maha Sempurna, tidak ada kecacatan sedikit pun yang dinisbatkan pada-Nya.
Allah Ta’ala mempunyai sifat-sifat yang bagus dan sempurna yang wajib kita imani. Sifat dan asma Allah seperti yang disebutkan dalam asma’ul husna yaitu ada 99 sifat yang harus kita imani.
Iman Kapada Para Malaikat
Rukun Iman selanjutnya adalah meyakini adanya makhluk Allah yang taat dan patuh terhadap semua perintah-perintah-Nya. Makhluk ini diciptakan oleh Allah dari sesuatu yang bagus yaitu dari “NUUR” atau cahaya.
Makhluk tersebut diberi nama oleh Allah dengan malaikat. Malaikat merupakan makhluk Allah yang tidak diberi hawa nafsu sama sekali, sehingga pekerjaan mereka adalah beribadah dari awal penciptaan sampai akhir nanti.\
Iman Kepada Kitab-kitab Allah
Allah Ta’ala menurunkan firman-firman-Nya kepada para nabi lalu dikumpulkan dalam sebuah kitab. Kitab itulah yang wajib kita imani akan keberadaanya.
Kitab-kitab tersebut hanya berjumlah empat kitab dan diberikan kepada nabi tertentu saja. Walau pun kitab yang kita pegang (al-qur’an) dan menjadi rujukan dari semua masalalah, tetap saja kita harus meyakini akan adanya kitab yang lain.
Adapun empat kitab tersebut adalah sebagai berikut :
Kitab Taurat
Kitab yang pertama adalah kitab taurat.
Kitab ini diturunkan kepada nabi Musa as. untuk kaumnya yaitu Bani Israil.
Kitab ini turun pada tahun 12 sebelum masehi dan berisi firman-firman Allah Ta’ala.
Kitab Zabur
Kitab yang kedua adalah kitab zabur yang diturunkan setelah kitab taurat. Kitab zabur ini Allah turunkan kepada nabi Daud as. Dalam kitab zabur berisi bukan syariat atau peraturan, namun mazmur atau pujian untuk Allah Ta’ala.
Walaupun isinya bukan tentang syariat, ummat pada waktu itu masih menggunakan syariat yang dibawa oleh nabi Musa as. Bahasa yang dipakai dalam kitab zabur adalah bahasa qibti.
Kitab Injil
Kata inijl sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu euangelion yang mempunyai makna kabar gembira. Kitab injil Allah berikan kepada nabi Isa as, sekaligus menjadi mukjizat untuk beliau.
Kitab Al-qur’an
KItab yang paling terakhir turun Allah berikan kepada nabi Muhammad Shallallahu A’laihi wa Sallam. Kitab ini merupakan kitab pedoman bagi ummat muslimin sampai akhir zaman nanti.
Al-quran berisi kisah-kisah ummat terdahulu,doa, kabar gembira berupa jannah dan ancaman berupa neraka bagi orang yang mengkufuri Allah Ta’ala.
Ummat muslim hanya boleh mengamalkan apa yang ada didalam alquran saja. Namun walau pun begitu kita tetap diwajibkan mengimani kitab lain tanpa mempelajarinya.
Iman Kepada Para Rosul Allah
Meyakini adanya utusan Allah yang ditugaskan untuk menyampaikan risalah kepada kaumnya merupakan kewajiban kita.
Semua para rosul yang diutus kepada kaumnya untuk menyeru kepada jalan benar adalah betul-betul mendapatkan perintah dari-Nya.
Terkadang kita sering mendengar kata nabi dan rosul. Sebenarnya apa sih yang membedakan antara keduanya?.
Simak penjelas baik-baik penjelasan berikut ini :
Bedanya Rosul Dengan Nabi
Rosul dalam bahasa arab berarti utusan. Yang dimaksud adalah para utusan Allah yang diberikan sebuah risalah dan untuk disampaikan kepada kaumnya.
Jumlah rosul yang Allah berikan risalah itu seperti yang kita ketahui. Yaitu berjumlah 25 rosul, dari nabi Adam sampai nabi Muhammad.
Sedangkan yang disebut dengan nabi adalah mereka yang Allah berikan risalah,namun tidak diwajibkan untuk menyampaikan risalah tersebut pada kaumnya.
Berapa Jumlah Rosul dan Nabi
Jumlah para rosul yang Allah utus kepada kaumnya ada 25 saja. Sedangkan jumlah para nabi sangat banyak sekali, bahkan ada ratusan.
Iman Kepada Hari Akhir
Hari akhir atau hari kiamat adalah hari terjadinya penghancuran seluruh alam semesta. Ketika hari kiamat tiba maka tak ada seorang pun yang bisa melarikan diri dan bersembunyi darinya.
Sebagai orang muslim kita wajib meyakini akan adanya hari kiamat nanti. Adapun kapan terjadinya kiamat, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya.
Iman Kepada Qodho dan Qodar
Semua kehidupan yang ada di bumi ini sudah Allah tuliskan di lauhil mahfuudz. Bahkan sebelum kita diciptakan dan berada di bumi, Allah sudah menetapkan taqdir semua manusia.
Baik, buruk, kaya, miskin, bahagia dan susah semuanya sudah menjadi taqdir Allah Ta’ala. Kita sebagai manusia tinggal mengikuti semua ketetapan-ketetapan Allah Ta’la.
Oh ya, qodho adalah ketetapan yang Allah berikan kepada manusia dan belum terjadi di dunia maupujn akhirot. Sedangkan qodar adalah ketetapan Allah yang sudah terjadi kepada makhluk-Nya.
Demikian penjelasan rukun iman yang bisa saya tuliskan dikesempatan kali ini. Semoga bisa diambil manfaatnya oleh banyak orang, jangan lupa simak terus artikel di bangkitmimpi.com. Mohon maaf jika banyak salah kata maupun tulisan.
Wallahu a’lam bishowaaab
Wassalamualaikum Warohmatullah Wabarokaatuh
Tinggalkan Balasan